our summer magazine 2013 by Slidely - Slideshow maker

Tuesday, September 22, 2009

Disney Hong Kong & Kowloon

Perjalanan ke Hong Kong


Kamis, 17 September 2009

Hari ini, pagi-pagi sekali sekitar jam 8 pagi kami sekeluarga berangkat dengan taksi menuju ke Bandara Soekarno-Hatta untuk mengejar penerbangan ValuAir tujuan Singapura jam 10.00 am, as usual I always the last one came out from the house. Liburan ini sudah kami rencanakan sejak bulan Mei yang lalu.
Sampai Bandara, prosedur biasa dijalani, dari mulai check-in, urus bebas fiscal, imigrasi. Setelah semua beres, ngga menunggu terlalu lama, langsung boarding (ini ValuAir guys, always on time) dan terbang ke Singapura kira-kira 55 menit. Kali ini kita hanya bawa bagasi kabin untuk praktisnya, juga lebih murah di harga tiketnya ( J ). Masing2 bawa 1 koper yang sudah diukur dg seksama karena maskapai singapura sangat ketat untuk ukuran bagasi kabinnya. Jangan sampai nanti akhirnya disuruh bayar bagasi lagi..heks! Penerbangan Jakarta Singapura dapat minum dan makanan kecil, lumayan juga.
Di Changi kita transit sekitar 3,5 jam. Ngga banyak yang bisa dilakukan selain cari makan siang dan internetan gratis, jalan2 cari coklat dan majalah, liat2 duty-free etc..sampe bosen…akhirnya nyerah deh..ngga tau lagi mo ngapain, aku ambil aja setumpuk brosur ttg Singapura..kalau2 saja ada yg baru didalamnya, terus ambil kursi di pojokkan, tidur selonjoran deh disitu.

Akhirnya boarding juga ke dalam pesawat JetStar tujuan Hong Kong, saat ini waktu menunjukkan jam 17.00 Singapore Time, leganya! Di pesawat, seperti biasa, udara yang dingin dan kering membuat perut mulai menyanyi. Apalagi si Kevin, begitu duduk di kursi langsung nyari menu,,haahaha..memang masa pertumbuhan kali, mangkanya bawaannya laper terus. Tapi setelah melihat pilihan menunya kurang menarik, akhirnya aku cuma pesan keripik kentang dan mie kuah buat Kevin, David minta green tea. Setelah itu sepertinya aku tertidur lumayan lama, karena tiba2 kapten mengumumkan sebentar lagi akan mendarat di Hong Kong International Airport, Huraiii! Jam menunjukkan 19.25
Kesan pertama tiba di bandara Hong Kong: oh gini toh!! Trus banyak yg cang cing cung gw ngga ngerti dah ngomong apa. Sampai di Imigrasi kita ngantri seperti biasa, tapi alamak! Ini petugas sombong banget, masa melayani aku tanpa melihat kepada diriku..uuh..mungkin dikiranya gw ini TKW atau sapi gitu ya. Menjengkelkan. Walaupun aku sudah diberitahu tentang watak orang Hong Kong yang mostly somse’, masih juga gw terkaget2..
Beres urusan imigrasi, langsung cari konter penerangan buat bikin Octopus Card, supaya lebih murah dan mudah kalau mau kemana2 atau beli makanan. Setelah selesai, kita langsung keluar ke platform tempat nunggu Airport Express. Tidak terlalu lama kemudian datanglah si tut-tut itu. Wow, bagus banget dan bersih. Dari Bandara ada 3 pemberhentian kereta ini. Yang pertama di Tsing Yi, lalu di Kowloon dan terakhir adalah Central di Hong Kong Island. Kami akan turun di stop number 2.
Di Kowloon sudah menanti sejumlah shuttle bus service yang akan membawa kita ke hotel tempat kita menginap, tinggal berikan nama hotel maka mereka akan menunjukkan bis nomor berapa yang akan membawa kita kesana. Karena kita akan menginap di The City View yang berlokasi di Waterloo Rd di samping Nathan Rd, maka kita kemudian naik ke bis K5.
Jam sudah menunjukkan sekitar jam 8 malam waktu Hong Kong ketika bis mulai berjalan. Di pinggir kota keadaan mulai sepi. Saat berhenti di lampu merah aku lihat banyak opa2 mendorong gerobak panjang yang isinya buah2an di dalam kotak-kotak besar yang akan didistribusikan ke sejumlah toko buah di sekitar situ.. Mereka masih kuat, pakai buka shirt segala (cuaca Hong Kong masih panas walaupun sudah mulai masuk musin gugur). Hebat memang, betapa mereka tidak mau bergantung pada anak cucu selama masih mampu berusaha. Bravo!
Tiba di Nathan Road, aduuh ternyata suasananya rame banget, beda dengan keadaan di pinggir kota tadi. Katanya sih HK hidup sampai jam 2 pagi, Hah?
Shuttle bus ternyata membawa kita sampai tepat di depan pintu masuk lobby hotel. Sungguh praktis. Sebagai perbandingan, ongkos yang harus kami keluarkan untuk menggunakan Airport Express adalah $90 untuk dewasa dan $45 untuk anak usia 3-11 tahun, sementara jika menggunakan Airbus Service ongkosnya adalah $33 per-orang, namun bis hanya akan berhenti di halte yang telah ditentukan (akan cukup merepotkan kalau membawa anak kecil atau banyak koper). Alternatif lain adalah naik taksi, dari bandara sampai Kowloon kurang lebih $450 (ngga disarankan kalau kurang tahu jalan, hehe).
Setelah check-in dan menyimpan barang-barang kami di kamar, kamipun turun ke bawah lalu berjalan kaki ke Nathan Rd yang lamanya hanya 3 menit dari hotel. Hampir jam 21.00 kami akhirnya memutuskan untuk makan malam di Ajisen Ramen, di pojok Nathan Rd dan Dundas St. Sengaja aku ingin tahu jenis menu mereka apakah sama dengan yang di Jakarta atau berbeda. (Kami pernah makan di satu Ajisen Ramen yang berlokasi di sekitar Temple City, CA, ternyata menu yang disajikan sangat berbeda). Ternyata menu di sini agak mirip dengan Jakarta, hanya saja kalau di Jakarta menyediakan banyak menu nasi, di sini mereka punya banyak variasi ramen yang enak-enak dan ukuran mangkoknya besaar sekali.

Setelah makan kami berjalan kaki untuk melihat Ladies market yang berlokasi sekitar 2 blok dari Nelson St. (Dari Ajisen tinggal lurus ke utara, 3 blok dari Dundas belok ke kanan).
Setelah selesai lihat-lihat, jam 22.00 kami langsung pulang ke hotel untuk istirahat. Dalam perjalanan pulang kami mampir di circle K untuk beli susu, sandwich dan semacam pop mie buat sarapan besok. (Harga hotel di HK sebagian besar belum termasuk sarapan L ). Mandi, dan langsung ZZZZZZZZzzzzzzzzz.

Jumat, 18 September 2009
Aku terbangun jam 6 pagi dan langsung membuka tirai kamar, pemandangan di luar ternyata isinya gedung, gedung dan geduuuuung mulu. Cuaca hari ini cerah, yes! (katanya bulan September dan Oktober sering datang taifun di HK). Setelah santai-santai sedikit kami langsung sarapan dan mandi . Siap deh untuk acara hari ini.










Pemandangan dari jendela kamar hotel The City View.


Jam 08.30 kami keluar dari hotel kemudian menyeberang dan langsung turun ke stasiun MTR Yau Ma Tei yang salah satu exitnya terletak di depan hotel. Hari ini kami berencana pergi melihat Noah’s Ark, salah satu objek pariwisata baru di HK, setelah itu mengunjungi museum dan akan menghabiskan hari di Avenue of The Star sembari melihat Symphony of Lights yang terkenal itu.
Noah’s Ark terletak di tepi pantai Pulau Ma Wan, menghadap ke Tsing-Ma Bridge. Dari Yau Ma Tei ambil MTR jalur Tsuen Wan Line lalu turun di Mei Foo ($5,4 dewasa, anak-anak setengahnya). Di sini ganti MTR jalur West Rail Line turun di Tsuen Wan West, keluar di exit D ($5,2). Setelah itu ikuti petunjuk jalan kearah Tsuen Wan Ferry Pier, beli tiket ke Park Island dengan Octopus Card ($8 untuk dewasa dan $4 untuk anak-anak). Jangan lupa perhatikan jadwal ferry untuk kembali ke Tsuen Wan Pier.







Tsuen Wan Pier

Perjalanan memakan waktu hampir 20 menit. Tiba di Ma Wan ikuti petunjuk kearah Noah’s Ark, Jalannya lumayan jauh, (dari sini tidak ada bis jadi jangan lupa bawa stroller kalau bawa bayi) sekitar 15 menit (J)

Setelah membayar harga tiket masuk sebesar $100 untuk dewasa dan $85 anak, masuklah kami ke Area Noah’s Ark. Menurut mereka, dari seluruh Noah’s Ark yang ada di dunia, inilah replika kapal Nabi Musa yang persis sama dengan ukuran aslinya. Sangat besar ternyata, memiliki lantai dasar dan basement, serta 3 lantai ke atas, Noah’s Ark terdiri dari Hall, Expo, Treasure house, Education house, berbagai macam restoran dan Resort di lantai paling atas. Sementara di luar terdapat taman dan adventureland. Sebenarnya kalau mau puas mengelilingi tempat ini lebih baik jika kita menginap disini. Sementara ini, kami harus puas menikmatinya dalam waktu 3 jam.

Jam 13.20 kami keluar dari Noah’s Ark dan berjalan pulang ke arah Pier. Pada saat berangkat tadi kami melihat beberapa resto kecil di dekat pier, maka kami putuskan makan siang di salah satu resto tersebut (jelas lebih murah daripada makan di resor kan? Hehe). Ternyata dimanapun aku makan mie di HK rasanya bukan main lezatnya. Mie merekapun beragam bahannya, ada yang dari tepung beras, terigu, sayuran dll.



Sudah hampir jam 16.00 ketika kami sampai di stasiun MRT Tsim Sha Tsui lalu langsung menuju HK Space Museum. Setelah melihat-lihat museum (bagus nih buat anak2, sayang untuk masuk ke dalam tiap expo masih harus bayar lagi, lihat di website http//), terakhir, kami memutuskan untuk menonton film imax berjudul ‘Dawn of The Space Age’ yang akan diputar jam 18.10 seharga $24 untuk dewasa dan $12 anak.

Karena masih banyak waktu sebelum film diputar maka setelah membeli tiket kamipun keluar kearah Kowloon Public Pier dimana terdapat HK Tourism Board visitor centre dengan maksud membeli tiket naik Duk Ling keesokan harinya. Tidak jauh dari sini terletak pusat belanja yang terkenal yaitu Harbour City, juga toko-toko yang menjual barang2 ber-merk di Canton dan Peking Rd.


Setelah beres urusan pembelian tiket, kami kembali ke arah museum tapi sebelumnya mampir dulu melihat Clock Tower yang katanya selesai dibuat dan mulai dioperasikan pada tahun 1921. Disebutkan bahwa tower ini merupakan landmark dari ‘Age of Steam’, suatu masa dimana banyak orang menghabiskan hari-hari untuk bepergian antara Eropa dan Asia.

Dari sini kami lalu berjalan-jalan di sekitar Promenade, melihat kapal yang lalu lalang, Victoria Harbour, HK Island di seberang dan Avenue of Star dimana terdapat plakat2, handprints dan patung2 sebagai penghormatan bagi selebritis dan orang-orang di belakang layar. Sebagian besar sih artis mandarin. Oh ya, nanti malam tepat jam 20.00 akan diselenggarakan A Symphony of Lights di sini.
Kembali ke Space Museum sekitar jam 18.00, langsung menuju Stanley Ho Space Theatre (tempat ini mirip sekali dengan Planetarium di TIM), filmnya berlangsung selama 45 menit. Lumayan bagus untuk pengetahuan anak, tapi yang nonton ngga terlalu banyak. Setelah itu kita cepat-cepat jalan ke Avenue of Star lagi, mau cari tempat duduk untuk nonton Symphony itu tuh..

Symphony of Lights adalah pertunjukkan yang menggunakan ribuan lampu2 menyinari gedung-gedung di area waterfront promenade di Tsim Sha Tsui dan daerah di HK Island yang berhadapan langsung yaitu di sekitar Causeway Bay, disertai musik dan narasi yang.. ehm.. lumayan. Bagus ngga-nya kan relative ya J. Show berlangsung selama 1 jam. Setelah selesai kami segera kembali ke Mong Kok menggunakan MTR. Sebenarnya David masih ingin melihat-lihat daerah sekitar Tsim Sha Tsui, namun apa daya, aku udah cape banget nih.

Turun di Mong Kok kami mau cari tempat untuk makan malam,diputuskan makan di KFC aja (hahaha). Setelah duduk lama saat makan, maka aku pun telah merasa cukup fit untuk berjalan lagi. Mong Kok adalah daerah belanja barang elektronik. Setelah lihat sana sini, kami masuk ke salah satu toko besar yang ramai, namanya Broadway. Nggak terasa hampir 2 jam kami disini, sampai tokonya tutup deh pokoknya!!.

Pulang ke hotel sebenarnya cukup dekat untuk jalan kaki, tapi suamiku tercinta berbaik hati nemenin gw naik MTR yang hanya berjarak 1 stasiun(hah), dari Mong Kok balik ke Yau Ma Tei. “asiiik ngga usah jalan jauh” kata Kevin sumringah J. Rest time….

Sabtu, 19 September 2009
Hari ini kami akan berlayar dengan Duk Ling. Harga tiket per orang $50, anak dan dewasa sama saja (uuh). Pertama kali aku baca tentang Duk Ling adalah dari guidance di trip advisor. Duk Ling adalah sebuah Chinese Junk (sailing boat) yang jaman dahulu memadati perairan Hong Kong. Saat ini tinggal 1 junk yang tersisa, dan digunakan serta dikelola oleh Hong Kong Tourism Board. Kelihatannya menarik dan eksotis, hmm. Jadi aku memang yang paling ngebet pengen naik Duk Ling, at all cost.
Duk Ling akan mulai berlayar tepat jam 10 pagi, yang terlambat datang ke Kowloon Pier akan ditinggal dan uang tidak bisa kembali. Sementara saat ini jam 08.35 dan kami masih di hotel… Weeiii!!! Buruan… Setengah berlari kami turun ke Stasiun Yau Ma Tei, please…please….langsung ada kereta dong.. Yuup, pas sampai di bawah, 2 menit kemudian kereta datang. Turun di Tsim Sha Tsui, kami langsung lari lagi ke atas, melewati Kowloon Hotel, lalu turun lagi menyeberangi Salisbury Rd lewat jalan bawah tanah under the famous Hotel Peninsula, heh…heh…hhhh..naik lagi ke atas, menyeberangi Space Museum, terus Art Museum, halah! ituu.. Duk Ling nya udah kelihatan, David lari duluan ke sana. Aku dan Kevin adalah penumpang terakhir yang naik, kapal langsung angkat sauh dan mengembangkan layar.. pfiuuuh..hhhhh. Bisa nih ikutan Amazing Race..kik kik kikJ Udah keringetan, masih aja mo ngelucu-garing.. tapi sungguh deh, tampang ku jadi kaya’ sawi asin.
Mula-mula naik Duk Ling itu asik, kita dibawa menyusuri tepian promenade terus ke Hung Hom Pier terus lagi sampai ujung tenggara pulau lalu berputar balik ganti menyusuri tepian HK island ketika ombak makin lama semakin kencang. Duh, seasick gw jadi kumat deh. Tangan gemetar, mau napas susah, keringat dingin keluar makin banyak..puyeng nih, buruan dong nyampe Central, ah, bayarnya mahal pula, bisa ngga dibalikkin setengahnya? hhrrggghhL
Setelah sampai di Central, tepatnya di Pier 9, kami sempat istirahat di satu book shop untuk menghilangkan rasa pusingku. Setelah kepalaku ngga kuclek lagi berjalanlah kami kea rah mal. Dari sini kami clingukkan mencari.., akhirnya diputuskan untuk mengikuti tanda2 yang terdapat di mal untuk pergi ke mal sebelahnya melewati jembatan yang isinya toko2 seperti di jembatan pasar baru, hanya ini lebih besar.
Akhirnya mal ketemu, kitapun keluar ke jalan raya untuk mencari halte pemberhentian untuk trem. Uniknya, halte trem dibuat agak ditengah jalan, berbeda dengan halte untuk bus, di halte trem kita naik dari pintu belakang kemudian turun dari pintu depan sekalian bayar tremnya. Trem di HK Island ini disebut ‘Dingdings’. Ongkosnya jauh-dekat hanya $2, jadi kami memutuskan untuk naik dari gedung Landmark di jalan Des Voeux (kira-kira di atas stasiun mtr Central) lalu ke arah barat , berputar arah dan lanjut sampai ke timur, lalu turun di daerah Causeway Bay dekat Victoria Park (tempat tki kita kumpul2 kalau hari sabtu/minggu). Kami sengaja turun di daerah ini karena bermaksud ingin mengunjungi restoran ‘Modern Toilet’ di daerah Causeway Bay. Ternyata mencari restoran ini gampang, karena letaknya yang 1 gedung dengan supermarket kosmetik Watson.
Makan di Modern Toilet memang suasananya unik tapi rasa makanannya sih standar aja menurutku,walaupun porsinya banyak. Yang penting sudah pernah nyobain kan? Aku pesan ayam goreng saus lemon, Kevin ayam rebus bumbu HK yang dihidangkan di atas kloset kecil J, sedangkan David memilih sejenis mie kecap yang piring sajinya berupa bathup haha.. Minumannya macam-macam jus buah yang disajikan di gelas berbentuk urinair di toilet pria (>.<), dan terakhir dessert nya adalah es krim campur es serut yang mangkuk sajinya berbentuk urinair cewe’ dengan ukuran besar, halah! sampai kembung deh, untung cuma pesan 1.
Kenyang makan, kami langsung jalan lagi di sekeliling Causeway Bay sembari menurunkan isi perut. Lalu kami naik MTR dari stasiun Causeway Bay dan turun di Central exit J2. Dari sana kita melewati tengah dari Chater Garden, menyeberangi Queen’s Road Central lalu ikuti jalan yang menanjak sepanjang Garden Road. Selama jalan kaki pemandangannya umayan juga, di kiri kanan ada Bank of China Tower, Citibank Plaza dan juga St John’s Cathedral yang terkenal Dari gereja itu, stasiun Tram nya sudah ngga lama lagi dapat dicapai…. J
Stasiun tram menuju The Peak ini namanya Peak Tram Lower Terminus (foto kanan). Di sini kita bisa beli tiket tram saja, atau digabung dengan tiket ke Madame Tussauds plus biaya masuk ke Sky Terrace (tempat pengamatan di puncak gedung The Peak, wajib dikunjungi!!).
atas: pemandangan di sekitar Peak Tram Lower Terminus


Kami membeli tiket yang namanya 3 in 1 Combo Package, yang terdiri atas tiket pulang pergi Tram + Tiket Madame Tussauds + Sky Terrace, seharga HK$ 190 untuk dewasa dan HK$ 98 untuk anak (3-11 tahun).

kiri & kanan: di dalam Madame Tussauds


Harganya memang lumayan mahal, mungkin demi membiayai pemeliharaan Tram yang mahal.

Setelah tiket dibeli kita langsung masuk ke dalam antrian untuk naik ke Tram. Ternyata Tramnya lumayan lama datangnya sehingga kami berdiri dalam antrian juga cukup lama jadinya.

Untungnya jalur antrian melewati Historical Gallery sehingga sambil antri kami bisa melihat koleksi memorabilia mengenai The Peak Tram. Sebagian koleksinya sudah berusia lebih dari 100 tahun mengingat bahwa Tram disini mulai berjalan sejak tahun 1888.

Diantara koleksi tersebut bahkan terdapat sebuah replika dari generasi pertama (1888-1926) gerbong Peak Tram, serta replika dari Haulage Room tahun 1926, yaitu ruangan yang menjadi tempat untuk menarik Tram naik dan turun The Peak selama 60 tahun.

Setelah Tramnya tiba, semuanya berebut naik (jadi ingat kalo mo naik bis di Jakarta deh), ternyata disini ngga tertib juga yah :( Kasihan jadinya orangtua dan anak-anak jadi pada bingung. Anyway, Tram mulai berjalan, mendaki jalur yang beda ketinggiannya sekitar 396 meter dari permukaan laut. Saking curamnya, gedung-gedung yang kami lewati kelihatan seperti leaning karena Tram membentuk sudut antara 4 - 27 derajat!
Setiba di atas kami diturunkan di area belanja yang bernama Peak Market. Banyak cinderamata lucu yang mereka jual disini, harganya pun tidak begitu berbeda dengan dibawah sana, jadi boleh dibeli kalau ada yang menarik hati karena koleksi mereka lumayan lengkap.

Dari Peak Market kami langsung masuk ke Madame Tussauds, melihat dan berfoto dengan banyak patung lilin didalamnya, termasuk dengan Michael Jackson yang dikagumi Kevin. Setelah selesai, kami naik ke The Sky Gallery yang letaknya di puncak The Peak Tower. Hampir jam 8 malam saat kami naik keatas sini, sehingga sempat menonton Symphony of Lights dari arah HK Island (kemarin kami nonton dari arah Kowloon). Bagus juga namun musiknya ngga begitu terdengar dan di atas sini udaranya lumayan dingin dan berkabut.

Setelah selesai nonton dan mau pulang ke bawah, ternyata orang-orang yang mau turun menggunakan Tram banyak sekali sehingga antrian yang terbentuk ular naga panjangnya bukan kepalang. Untungnya suami dan anakku yang antri, nyonya duduk saja dekat jalur antrian paling akhir, sampai waktu suamiku sudah dekat situ baru aku masuk ke antrian, hehe.

Ngga mau lama-lama, untuk sampai ke hotel kami ambil MTR saja dari Central dan turun di Yau Ma Tei. Malam ini kami beli Mc Donald aja buat makan malam dan langsung boboks soalnya besok kita mau pindahan hotel.


Minggu, 20 September 2009

Bangun pagi dan bebenah koper, setelah sarapan aku dan suami memutuskan jalan2 dulu ke pusat FO di Cheung Sa Wan, sementara Kevin memilih istirahat di kamar hotel nonton nickelodeon karena kakinya masih pegal-pegal. Kami lupa bahwa ini hari minggu dan toko2 baru akan buka jam 11 siang nanti, sementara jam 9 pagi kami sudah disana. Banyak menjumpai kumpulan tki menghabiskan libur disini dengan dandanan ngejreng, tapi diantara mereka masih ada juga yang tetap dengan penampilan santun. Akhirnya kami putuskan kembali ke hotel karena jam 12 siang sudah harus check out dan kami akan pindah hotel ke pulau Disney, yipiie...!!









Dengan tetap setia pada MTR kami naik kereta ini sampai stasiun Sunny Bay lalu ganti naik kereta Disney yang jendelanya berbentuk kepala Mickey (cute!) sampai tiba di Disneyland Resort Station.

kanan: menikmati kamar di HK Disneyland Hotel












Kemudian dari sana tinggal naik shuttle bus Disney Resort hingga tiba di Hong Kong Disneyland Hotel yang sudah kami pesan dari Jakarta.

Setelah beres urusan check-in, kami istirahat sejenak dan menghabiskan sisa hari ini main di Disneyland Parknya. Oh ya, karena menginap disini maka kami tinggal pesan tiket ke Park dari front office hotel dan sebagai bonusnya boleh masuk kembali ke Park keesokan harinya dengan gratis. Karena hari ini Minggu maka Park hanya buka hingga pukul 5 sore saja.


Senin, 21 September 2009

Pagi-pagi diawali dengan berenang di kolam indoor hotel, lalu sarapan dengan ditemani aneka tokoh Disney membuat wajah Kevin bersinar cerah sekali, haha.

kiri: wafel dan pancake berbentuk Mickey!!

kanan: main sebentar di labirin yang terdapat di halaman belakang hotel












kanan: shuttle bus yang setia mengantar kami di seputar Disney Resort, every 20 min

kiri: memegang buntut Pluto, hehe













kanan: with the superstar


kiri: sang pangeran dan snow white

Setelah selesai sarapan kami naik Shuttle bus kembali ke Disneyland Park. Hari ini main dari pagi sampai malam, biar puas deh.



Ternyata pengunjung yang datang dari pagi ngga terlalu banyak. Namun menjelang makan siang makin banyak yang datang kesini, hingga akhirnya sekitar jam 2 siang Parknya sudah lumayan penuh.

kiri: sepi waktu pagi



kiri: diatas rakit, menuju ke pulau seberang dimana terdapat rumah pohon Tarzan. Dari puncak pohon kami dapat melihat hotel tempat kami menginap..

kanan: nonton Festival of The Lion King


kiri: sempat mendung sebentar menjelang sore, namun tidak lama matahari segera bersinar kembali


kanan: di depan Tomorrowland yang merupakan favorit Kevin

Saat ini tema Disneyland Park adalah Halloween sehingga hampir di seluruh Parks dihias dengan tema tersebut, sampai night parade-nya pun tentang si boneka labu tersebut, namun bagus koq, jauh dari kesan menyeramkan.

Kami tetap di Park sampai mereka akan tutup sekitar jam 8 malam karena menunggu closing fireworknya yang keren itu. Setelah selesai, kami kembali ke hotel dan memesan makan malam di kamar saja. Lucunya, Kevin diberi puding mangga berbentuk (lagi-lagi) kepala si Mickey, yang rasanya lezaaat.



Selasa, 22 September 2009

Duh sedihnya, hari ini kami musti pulang ke Jakarta. Setelah sarapan dan membereskan koper, kami segera naik Shuttle bus ke Disney Station, lalu naik kereta Disney kembali ke Sunny Bay. Dari sana tinggal naik kereta ekspres ke Bandara.


Jam 10.30 kami sudah boarding ke dalam pesawat JetStar yang akan membawa kami ke Singapore. Dari sana ke Jakarta dengan ValuAir. Bye Hong Kong, sampai berjumpa lagi..

kiri: sesaat sebelum menuju imigrasi di Hong Kong airport

Waktu transit yang hampir 5 jam di Changi membuat kami memutuskan untuk masuk ke downtown Singapore.




Setelah menitipkan koper-koper kami di locker, kami segera menuju ke Imigrasi Clearance. Lucunya disini aku sempat ditanya oleh petugasnya, mau ngapain masuk ke Singapore, kan cuma 5 jam transit lalu sudah musti balik lagi ke Jakarta. Kujawab dong dengan jujur bahwa kita berniat makan di downtown. Eh si petugas sambil nge-cap pasporku ngomong sama temannya bahwa repot amat sih karena di dalam airport kan banyak restoran. Yey, suka-suka gue dong ya, duit-duit kita sendiri koq loe yang pusing ya.. week!! Namun beberapa pengalaman ini telah membuktikan betapa kita bangsa Indonesia kurang dihargai di negara lain, sedihnya...



atas: sempat masuk downtown Singapore untuk cari makan sore di Food Republic, Wisma Atria
bawah: Closing Fireworks Hong Kong Disneyland