our summer magazine 2013 by Slidely - Slideshow maker

Monday, June 27, 2011

Melbourne Day One: Meet Me @ Fed Square




Kami tiba di airport Tullamarine Melbourne pada 27 Juni 2011 pukul 6 pagi, menggunakan pesawat Airasia X dari Kualalumpur. Pesawat terbaru maskapai ini mempunyai ruang kaki yang nyaman sehingga memungkinkan saya cukup beristirahat semalam. Prosedur imigrasi di Tullamarine cukup cepat dan nyaman, mungkin karena kami membawa anak sehingga petugas merasa tidak perlu memeriksa koper-koper kami. Bertiga kami diantar melewati antrean panjang pemeriksaan koper, hanya perlu diendus anjing penjaga mereka untuk memastikan bahwa kami tidak membawa barang terlarang...then off we go down the city.... yihaa!!

Keluar dari airport angin dingin langsung menerpa, saya hembuskan nafas dari mulut untuk memeriksa apakah  uap napas saya bisa terlihat hehe. Terbaca suhu udara pada monitor adalah 9 derajat Celcius...wohoooo! Juni ini Melbourne sudah memasuki musim dingin...

Dengan naik Airport Transfer yang ongkosnya $90 bertiga, kami segera menuju ke hotel yang sudah kami booking via internet. Causeway 353 Hotel terletak di Little Collin St. Jaraknya tidak sampai 5 menit berjalan kaki dari Flinders Station yang terkenal itu serta hanya butuh hitungan menit untuk menjangkau tujuan wisata lainnya di dalam kota karena letak hotel ini yang benar-benar di pusat kota.

Kamar di hotel minimalis ini dilengkapi dengan microwave sehingga kita dapat berbelanja frozen food di minimarket Cole dekat hotel, lalu tinggal dihangatkan di microwave, lumayan menghemat pengeluaran untuk makan tentunya. Namun menurut kabar kabur, katanya karena suhu udara Melbourne yang cukup dingin ini maka rata-rata kamar hotel memang sengaja dilengkapi dengan microwave.

Saya merasa nyaman tinggal disini, selain karena ratenya yang lumayan bagus dan sudah termasuk buffet breakfast untuk 3 orang,

fasilitas kamarnya yang lengkap, ukuran kamar yang cukup luas dan terakhir adalah letaknya yang strategis di pusat kota, cukup berjalan kaki mengelilingi downtown (kalau kuat tentunya ihiks).

Setelah urusan akomodasi beres sekarang tentang transportasi. Selama di Melbourne kami sepakat untuk melakukan penghematan dalam urusan transportasi dalam kota. Hal ini semata dilakukan agar supaya budget perjalanan kami tidak akan kebobolan. Sekedar info bagi teman-teman yang 

berniat melakukan perjalanan sendiri ke Australia, dalam arti tidak menggunakan biro jasa/ tour agent, biaya makanan akan menempati porsi terbesar dalam budget. Info nomor 2: jangan membeli souvenir berupa kaos dan sejenisnya karena mahal harganya dan kualitasnya kurang bagus.

Buat saya lebih baik membeli souvenir berupa gantungan kunci atau magnet kulkas selain karena bentuknya yang lucu dan unik, juga lebih tahan lama dibandingkan kaos. 

Selama di Melbourne kami menggunakan tram khusus turis yaitu CityCircle no 35 serta bus khusus untuk turis yang namanya Melbourne City Tourist Shuttle. Keduanya gratis lho. 
Hanya sekali kami membeli tiket Metlink Tram $10 berlaku untuk 3 orang yang dapat digunakan kemana saja dalam jangka waktu 2 jam, yaitu saat hendak mengunjungi St Kilda Beach.

Selesai check-in kamar hotel, kami segera berjalan menuju Federation Square, alun-alun kota yang letaknya dikelilingi oleh Flinders Station, Gereja Kathedral St Paul, taman riverside yang bernama Birrarung Marr dan sungai Yarra.

kanan: @Federation Square dengan latar belakang Flinders Station yang artistik. Di sudut kanan adalah gedung Visitor Centre yang modern.
Federation Square adalah free wifi spot terbesar di Melbourne, I love this place so much hahaha.
                                                 
Jadi kalau berkunjung ke Melbourne tidak perlu keluar biaya untuk beli simcard setempat ya, cukup ubah setingan blackberry atau android anda, pastikan data set to off while roaming, nyalakan wifi dan duduk manis di Federation Square.

Total 4 hari akan kami habiskan di kota cantik yang merupakan kota besar paling selatan pada benua Australia ini. 
Kiri: Melbourne Visitor Centre

       
Tempat-tempat yang akan kami kunjungi dalam empat hari ini antara lain adalah Cook's Cottage, Queen Victoria Market, daerah pantai St Kilda, Eureka Sky Deck dan tentu saja Chinatown.
Sebenarnya ingin melihat penguin kecil di Phillip Island, sayang waktunya tidak cukup.  

kanan:
Bagi penggemar sepeda, di Melbourne banyak tempat sewa sepeda yang bisa kamu bayar dengan hanya menggesek kartu kredit.

Perjalanan keliling kota kami mulai dari stop no.2 Federation Square. Kami menunggu di halte bus khusus untuk Tourist Shuttle ini yang terletak tepat di depan pintu masuk katedral St Paul.
Untuk rute dan halte Tourist Shuttle klik disini



Tidak sampai setengah jam bus berwarna merah putih ini datang. Bus ber AC dengan interior lapang dan nyaman ini akan membawa kami mengelilingi Melbourne dan akan berhenti di 13 stop. Rutenya satu arah. jadi kalau perhentian tujuan kamu terlewati maka kamu harus ikut mengelilingi Melbourne lagi untuk kembali ke stop yang kamu tuju. Atau turun di stop berikut dan berjalan kaki kembali atau naik tram lain ke arah sebaliknya.                              

kanan:
Gallery of Medals, terdapat 4000 medali yang masing-masing mewakili 100 pahlawan yang ikut berperang.

Setelah berkeliling kami memutuskan untuk turun di stop 13 karena kami ingin mengunjungi The Shrine of Remembrance, yaitu monumen peringatan jaman Victoria untuk mengenang jasa orang yang gugur pada jaman konflik tersebut berlangsung.


Monumennya megah dan besar.namun sayang kekaguman saya terhadap bangunan ini terusik saat ditegur petugas ketika berlutut untuk mengambil foto di dalam gedung utama (The Sanctuary).

Rupanya buat orang Australia posisi berlutut dikategorikan sebagai tanda ketidaksopanan, yang diekspresikan dengan teguran yang keras atau bisa juga dianggap sebagai makian?!! grrh@#$
lha kalau untuk wong Jowo berlutut itu sopan banget malahan mas bro...:D peace!!

kiri: di dalam The Sanctuary


Selesai berfoto sesion di The Shrine tinggal menyeberang jalan kecil jika ingin mengunjungi The Royal Botanic Garden. Kami hanya menengok garden shop dan visitor centre nya lalu memutuskan untuk kembali menunggu Tourist shuttle.

Jika dibandingkan, baik Tourist Shuttle Bus maupun City Circle Free Tram mempunyai kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Jika kita naik Tourist Shuttle jumlah haltenya hanya 13 sementara City Circle mempunyai lebih banyak halte. namun cakupan area Tourist Shuttle lebih luas daripada City Circle. Point lain untuk diingat adalah Tourist Shuttle bergerak satu arah, sementara City Circle 2 arah bolak-balik.

Lebih baik kita memegang peta rute Tourist Shuttle yang memuat halte Shuttle maupun City Circle sehingga kita bisa mengatur rencana perjalanan harian dengan menggabungkan keduanya. Peta ini bisa didapat di dalam bus Shuttle maupun di Melbourne Visitor Centre.

Perjalanan hari pertama ini ditutup dengan melihat-lihat pemandangan sore hari South Bank Promenade di sisi Yarra River

Kesan di hari pertama buat saya Melbourne adalah kota yang penuh dengan turis, anak sekolah dan tram!!! Dimana-mana saya melihat dan berjalan kaki bersama turis dengan beragam bahasa. Kotanya lumayan rapi dan bersih, serta tourist friendly jika dilihat dari banyaknya toko yang menjual souvenir di pusat kota hahaha.
Jarang juga saya lihat bus umum disini karena Melbourne lebih banyak menggunakan Tram sebagai angkutan kotanya. jika kalian perlu menggunakan Tram, tiket sekali jalan ataupun harian serta terusan dapat dibeli di Melbourne Visitor Centre di federation Square, turun saja ke lantai dasar, ambil nomor antrian sesuai jenis service yang kamu perlukan (beli tiket, tanya rute perjalanan atau booking tour harian etc)

No comments:

Post a Comment