Jalan Jalan ke Krabi &Bangkok
Sabtu, 27 Juni 2009
Akhirnya libur sekolah tiba juga. Sesuai dengan yang telah direncanakan jauh-jauh hari , pada hari ini kami sekeluarga berangkat ke bandara untuk mengejar pesawat Air Asia QZ 7716 yang akan membawa kami ke negeri gajah putih… wah..excited banget, sampai2 Kevin sudah bangun dari jam 5 pagi untuk siap2, padahal pesawatnya baru akan depart jam 16.20.
Setelah diantar adik ke pangkalan Damri di Mega Bekasi, kami naik bus Damri ke bandara Soekarno-Hatta, lalu dengan pd kita turun di terminal 3. Maksudku, akhirnya kesampaian juga menggunakan terminal yang baru diresmikan beberapa waktu yg lalu. Karena waktu yang tersedia masih lama, kita putuskan makan dulu, ada CFC di sini, baru kemudian akan check-in. Tapi pas mo check-in kita diberitahu sama mbaknya bhw terminal 3 digunakan hanya untuk penerbangan Air Asia rute domestik, so kita musti numpang shuttle bus antar terminal..syukur gratis..hehe.
Akhirnya sampai juga di terminal 2D, kita langsung check-in, plus ngurus bebas fiskal (ini pertama kalinya kita memanfaatkan fasilitas NPWP), lalu ke imigrasi . Selanjutnya kita menunggu di gate D6 yang letaknya paliiing ujung (sewanya lebih murah tentu J)..lumayan juga waktu tunggunya, untung pesawatnya on time. Bravo Air Asia..(sayangnya buat rute domestik masih banyak molornya ya) Penerbangan kali ini menggunakan brand new airbus A-320, Wah..asiiik…asiik.. ACnya dingin sekali, dan sesaat sebelum take off dari sisi-sisi samping atas langit-langit pesawat berhembus uap dingin (jadi kaya lagi badai di kutub…emang pernah?? ^_^), baru deh pesawat ngibrit terbang ke angkasa…
Penerbangan ditempuh selama kurang lebih 3 jam 25 menit…borrriiing …karena lupa bawa bacaan, untung ada Kevin dan orang Dubai disebelahnya sebagai teman ngobrol. David sih duduknya terpisah di depan dan sibuk dengan bacaannya. Karena nggak tahan lapar, akhirnya beli makanan di pesawat, Kevin beli pop mie, aku sandwich bagi 2 dg David, semuanya habis Rp 72.000.
Penerbangan dilalui dg mulus….saat banyak orang udah tidur-tidur ayam karena dingin, dan memang sudah malam…aku lihat lampu-lampu kota Bangkok dari kejauhan..so beautiful!! Jadi terharu…coba bisa ngajak mama lihat pemandangan ini ya.. L tapi pasti dia udah sering liat dari atas sana deh
J
Mana airportnya ya? Biasanya dari atas aku bisa menemukan spot dimana kita akan mendarat, karena lampu-lampunya biasanya berbeda warna dan bentuk..tapi ini koq sama semua, terus pesawat kurasakan bermanuver sambil menurun lagi…wah…jangan2 mo jatuh nih…duh…tolong ya Tuhan, sampaikan dengan selamat diatas tanah…Oooh, ternyata bandaranya saru sama lampu2 kota, memang dia ditengah kota, nggak kaya Soekarno-Hatta yang agak di ujung nya Jakarta. Pendaratan mulus banget, thanks ya capt..
Setelah ambil bagasi dan tidak lupa di-cetok pihak imigrasi bandara (kesenangan David) kita langsung jalan ke pintu keluar, cari booth Taxi, lalu bilang mau ke Queens Garden Hotel. Letaknya nggak jauh dari bandara. Supir minta 200 Baht, tapi aku kekeuh gak mau n ngotot “Ban Meter Mai!!!” haha! Emang dia pikir gw takut? trus dia bilang “miter pad fif” dg ketusnya. haah apaaan tuh? Dia terus aja ngomong 3 kata itu dibolak balik gak karuan, wah aku jadi tegang, takutnya diturunin in the middle of nowhere kan.. mana udah malem lagi! David sampe bilang “ aaah, I don’t understand U!”, trus aku mikir2…ooh jangan-jangan supir itu mo bilang kalo pake argo harus tambah 50 Baht surcharge bandara, itu mah gw juga udah tau dong,..oke..oke bang! Lalu tiba2 turun hujan deras banget, kita lewatin daerah becek2 kaya di Jakarta, lalu masuk2 ke kolong tol, wah,,,mo diculik nih…udah GR aja gw… ternyata tuh hotel emang betul musti lewat jalan-jalan yang begitu rupa, beberapa belokan kanan-kiri, barulah sampai..pfiuh! Aku bayar 160 Baht sudah termasuk surcharge. Kita langsung check-in, kamarnya lumayan, yang penting bersih, trus karena memang sudah malam, kita langsung bobo, karena besok pagi jam 8 udah harus ke Suvarnabhumi lagi buat terbang ke Krabi.
Minggu, 28 Juni 2009
Jam 6 pagi kami terbangun oleh suara pesawat. Karena hotel kita letaknya dekat dengan bandara, dari balkon kamar kita bisa nonton pesawat-pesawat yang mau mendarat. Asik memang, tapi suaranya itu lho.. Setelah mandi dan siap2, jam 8 tepat mobil hotel sudah siap mengantar kita balik ke bandara (dengan ongkos 150 Baht, cheaper than taxi).
Sampai di Suvarnabhumi, check-in di penerbangan domestik (Air Asia selalu ada di jalur D & E). Karena jadwal berangkat jam 10.20 dg FD 3163 to Krabi, berarti masih banyak waktu untuk sarapan, jadi kita mulai jalan ke Food Zone di lt 2. Lihat sana sini, akhirnya pilihan kita jatuhkan pada S&P Restaurant, karena display menunya cukup menarik dan restonya penuh (dari pengalaman, tempat yang antriannya panjang biasanya makanannya ok!).
Kevin pesan american fried rice (karena ada paha ayamnya J) aku pesan prawn fried rice with salty egg n chilli (nasgornya mantap bgt, ada rasa terasi n pedes, dipadu rasa manis udang dan sepat2 dr telur asin plus segarnya perasan jeruk nipis) sementara David pesan nasi putih dengan ikan goreng crispy asam manis, tadinya kita pikir bumbunya akan spt ayam kuluyuk, ternyata beda banget, rasanya tetap asam manis, tetapi bening, dan ringan rasanya. Jus semangka nya juga enak. Semuanya sepadan dengan harga yang harus dibayar, 583 Baht.
Penerbangan ke Krabi delay 30 menit (ternyata Air Asia untuk domestik di Negara lain pun sering delay ya J), tapi overall mulus sampai mendarat di Bandara Internasional Krabi. Memang namanya pakai embel-embel Internasional, tapi kenyataannya bandaranya kecil banget dan sepi. Hanya ada 3 maskapai yang melayani jalur Krabi-Bangkok, yaitu Thai Air Asia, Bangkok Airways dan Thai Airways. Beda banget sama Phuket. Why we choosed Krabi?
Karena bawa anakku. Krabi kota yang ramah 4 family, sedang Phuket lebih seronok.Keluar dari pesawat menggunakan garbarata (biar bandara kecil, tapi canggih..hehe) kita langsung turun ke lantai 1 buat claim baggage, trus keluar ke hall, disana ada 2 konter transport. Yang pertama menawarkan Shuttle bus ke arah down town terus ke Ao Nang Beach (sekitar 30-50 menit dari airport), yang satunya adalah konter taksi. Kita pilih taksi dengan pertimbangan membawa anak dan juga kalau pakai taksi pasti diantar sampai ke hotel, sedang shuttle bus hanya akan berhenti di halte saja. Praktisnya disini, taksi dan shuttle bus bisa ditawar dan dibayar di counter, nanti kita akan diberi voucher yang harus kita serahkan ke supir taksi pilihan kita di area parkir, beritahu alamat hotel dan jangan lupa vouchernya juga ke sang supir, udah deh..meluncur dg nyaman ke hotel, tanpa ribut-ribut tawar menawar lagi.Aku bayar 300 Baht+30 Baht tip.
Tiba di hotel Baan Andaman (terletak di sudut down town Krabi yang sepi) , kita nggak terlalu kaget ketika melihat hotelnya kecil banget, karena sebelum reservasi via internet aku sudah baca hasil review orang2 di trip advisor ttg hotel ini..so the worse is so so I thought before.Selain itu kita pikir, toh selama di Krabi kita akan pergi terus berkeliling pulau-pulau sehingga sayang juga kalau mau sewa hotel yang mahalan (hehe..secara emang pelit gitu J).
Kita disambut oleh bagian front desk yang ramah banget, her name is Kan, bahasa Inggrisnya juga lumayan (ternyata dari seluruh karyawan cuma dia yang bisa bahasa Inggris..).Setelah menunggu 5 menit, kita diantar ke kamar oleh seorang bapak (oh ya, tip di Thailand berkisar 20-50 Baht, up 2 u). Surprise!! Ternyata kamarnya bagus banget dan besaaarrr.. lengkap dengan balkon yang menghadap ke kolam renang (walaupun poolnya punya hotel sebelah J), jadi lumayanlah, pemandangan mata seger deh. TVnya flat dg layar besar.Tempat tidurnya juga 200*200cm, jadi kita nggak perlu extra bed buat Kevin. Kamar mandinya juga nice & clean dg shower terpisah. Juga tersedia kulkas kecil dan safe deposit box di tiap kamar. Pokoknya, aku tadinya sudah siap2 menerima yang terburuk ternyata yang kita dapat sangat memuaskan. Tarif semalamnya 1030 Baht, kita menginap 3 malam, tapi dapat penawaran menarik di internet bayar 2 malam utk stay 3 nigths. Definitely will stay here again!!!
Setelah beberes, aku turun ke lobby buat tanya2 tour, karena aku baca2 di blog orang, katanya lebih murah ambil tour langsung di Krabi daripada pesan online. Ternyata betul lho. Setelah pilih sana sini, kita putuskan untuk ambil 2 tour (sebenarnya maksud hati ingin ambil 3 tour, tapi si Kan mengingatkan bahwa cuaca di Krabi tidak menentu, kalau ombak besar maka tour akan dibatalkan dan dipindah ke hari berikutnya). Tour pertama kita pilih ke Hong Island dan sekitarnya dengan menggunakan long tail boat, perahu tradisional Thai, karena jarak pulau2 itu nggak terlalu jauh dr Krabi (sekitar 30-40 menit), juga kalau pakai long tail katanya lebih bisa menikmati panorama laut karena jalannya lebih pelan dari speedboat. Kita dapat harga 1200 Baht/orang, anak 800 Baht, kalau pesan online harganya 1800 Baht/orang! Tour hari ke 2 kita pilih ke Phi Phi Island dan sekitarnya (yang penting harus visit Maya Bay..itu tuh, tempat shoot film ‘The Beach’), harganya 1100 Baht/orang, anak 750 Baht, sementara via online sekitar 1800-2100 Baht. Yang ini by speedboat karena Koh Phi Phi lumayan jauh letaknya dari pantai Ao Nang (sekitar 1 jam). Asiknya, semua tours include almost everything we need, mulai dari antar jemput hotel, air minum dan softdrink sepuasnya, kue-kue, buah-buahan, makan siang, mask 4 snork n guide berbhs Inggris! Jadi kita tinggal bawa handuk, baju renang n baju ganti aja deh..gak ribet lagi.Totalnya kita bayar 6150 Baht.
Beres urusan tour, sisa hari ini kami habiskan dg jalan-jalan seputar kota Krabi, lalu memutuskan untuk naik shuttle bus ke pantai Ao Nang yang berjarak 20 menit dr Krabi dg bayar 140 Baht/3 orang. Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Eh, di dalam bus kita bertemu dengan rombongan orang Indonesia yang baru tiba dari bandara dengan tujuan mau menginap di Ao Nang, lebih surprise lagi ternyata mereka 1 kantor dg suamiku, walaupun dari divisi yang berbeda, jadilah kita ngobrol2, seru banget, mereka cerita kalau naik Air Asia (jugaJ) dari Jakarta ke Kualalumpur, baru dari sana langsung ke Krabi. Tapi sayang tour yang kita ambil beda sama mereka, coba kalau sama..pasti akan seru sekali kan?
Turun di Ao Nang, hujan telah berubah jadi gerimis, jadi kami ber3 beli topi trus jalan2 di toko-toko sekitar pantai. Suasananya mirip2 jl Kartika Plaza di Bali, Cuma yang ini langsung berhadapan dg pantai. Setelah puas muter2 kita singgah di Mc Donald beliin anakku ayam goreng (lagiJ)160 Baht, trus ke Subway beli sandwich buat aku n hubby, 310 Baht, lalu kita makan disitu. Suamiku sempat2nya rekam video waktu kita lagi makan disana. Setelah itu kita mampir ke 7-eleven buat beli susu anakku, jaga kondisi spy fit sehingga ngga gampang kena H1N1..hiii…jangan sampai deh..
Wah udah jam 17.30, hrs cepat2 balik ke Krabi nih karena udah mulai gelap, tunggu punya tunggu ternyata Shuttle bus terakhir jam 16.15, jadi kita ambil taksi dari depan pantai, tawar menawar, deal seharga 420 Baht!! Wah…mahal banget, tapi mau ngomong apalagi, masa kita mo tidur di pantai? Ini semacam taksi gelap..,ada juga angkutan umum yang mereka namai Big-C dan Lotus, spt jeepney di Filipina tp hiasannya nggak gitu rame,..ah, nggak lah, ntar malah masuk angin anak gw! untuk perhatian teman-teman ya…harap dicatat: jangan pulang sore2 ke Krabi, kalau senang kehidupan malam, menginaplah di Ao Nang, atau Phuket yang ramai, hanya kalau di Phuket harga hotel dan tour lebih lebih lebih mahal!!
Akhirnya sampai juga di kamar yg nyaman. Setelah mandi air panas..uuh baru berasa kaki udah mo copot…. Lagi tenang2 nonton tv, baru sadar kalau handycam kita nggak ada!!!! Setelah diinget2, sptnya ketinggalan kalau nggak di 7-eleven pas bayar susu, ya di taksi (besoknya waktu kita tanya ke 7-eleven kasirnya bilang nggak liat tuh). Wah..memang sudah musti ganti baru, karena umurnya sudah 5 tahun, tapi lebih sedih lagi karena perjalanan kali ini hanya bisa dikenang lewat foto2 saja, nggak bakalan pernah ada videonya…Hiksss
ZZzzzzzttt aja deh buat melupakan kekecewaan, sambil terlebih dahulu mohon pada Tuhan semoga besok besok cuaca cerah ya, kalo nanti batal gimana coba?
Selamat Pagi! Cuaca CERAH banget…Thank You very Much dear GOD…
Mandi, sarapan, (tas udah disiapin dari semalam). Jam 8 teng! Jemputannya tiba di depan hotel. Open-Cab merek Toyota, dengan tambahan atap. Jemput bbrp orang lagi. Supir memacu mobilnya dg kecepatan rata2 100km/jam kata anakku (sempat2nya dia ngintip lewat kaca pemisah). Aku jadi tahu rasanya kalau jadi sapi yang diangkut truk di tol cikampek J..pusing, mual, takut terlempar ke aspal..gila nih supir, belum pernah disuapin sandal ya J
Akhirnya…tiba di dermaga..ayooo sandal pada ditenteng..kata si guide..serentak semua lepas sandalnya, lalu antri naik ke long tail, pada bebaris rapih deh, coba kalo di Jkt, hehe…pasti langsung rebutan kaya mo mudik lebaran.
Perahu meninggalkan dermaga, lalu mengambil arah belok ke kanan kea rah Phang Nga Bay.brruuum…bau solar lumayan tercium..tahan aja deh..lama2 juga terbiasa, lupa karena pemandangan sangat indah..laut yang berganti2 warna, kadang hijau kadang turquoise kadang biru, tadinya ngeri juga, krn kita jadi tahu kapan laut dibawah kita dalam, kapan dangkal.
Kita dibawa melewati (just pass by) pulau dimana sang Raja biasa berlibur, di sana terdapat istana kecil yang menghadap ke laut Andaman, ada pelabuhan khususnya juga yang bagus. Tapi kita tidak boleh berhenti disini, karena ini area khusus kerajaan. Thai’s people sangat menghormati Rajanya. 2 thumbs up!
Perhentian pertama adalah Rai Island yang bersebelahan dg Pakbia Island. Aku langsung lompat ke air dangkal..hmm..nyaman banget spt masuk ke kolam renang. Pasir di kakiku terasa lembut banget, hampir nggak ada arus disini. Sepanjang 100m dari bibir pantai terbentang air dg kedalaman hanya sepaha orang dewasa…asyik buat berendam, jemuran di pantai dan foto2 tentunya. Sayang kita nggak diijinkan berenang ke pulau sebelahnya, yaitu Pakbia island, karena kata guide ada arus lumayan deras ditengah ke2 pulau ini..yaaa..padahal pengen! Setelah kira-kira 30 menit main2 disini, perjalanan dilanjutkan.
Melewati Viking Cave, tempat orang2 beternak burung walet, kita terus ke Lading Island, orang bule biasa menyebutnya Paradise Island. Disini kita bisa snorkeling dan main di pantai. Pasirnya memang lebih lembut, tapi buat snorkeling menurutku nggak terlalu bagus, airnya lumayan keruh, bagusnya mungkin karena banyak ikan2 kecil spt ikan macan yang warnanya kuning bergaris hitam, yang langsung menyerbu kalau kita bawa roti atau nasi..Kevin senang sekali acara fish feeding ini J
Dari Lading Isl, kita terus lagi ke perhentian utama yaitu Hong Island. Wuiih..pantainya baguuus banget, airnya hijau jernih, pasirnya juga putih bersih. Ternyata pulau ini termasuk dalam kawasan taman nasional, jadi kita harus bayar kalau mau masuk ke pulau. Untungnya kalau kita ikut tour ini sudah termasuk harga yg kita bayar. Kita makan siang dulu, prasmanan dg menu ayam goreng saus Thai yang agak pedas, sayur mirip capcay, fillet ikan yang di stir fry dg bawang Bombay (mirip chicken yakiniku rasanya), nanas dan semangka, coca cola…sedapnya, abis berenang langsung makan. Setelah itu kita boleh santai2 menurunkan makanan dlm perut. Kevin minta sisa nasi ke guidenya buat ikan katanya, eh dikasih 1 gelas aqua penuh!! Dia langsung tersenyum lebar, lari ke air dan tebar2 nasi..waaah..segerombolan ikan langsung nyerbu…papanya juga gabung (masa kecil krg bahagia sptnya J)aku sih memilih baringan krn kekenyangan n ngantuk kena angin. Aku jadi tkg foto aja deh.
Tiba2 guidenya panggil2 kita semua, dia udah siap dengan bbrp kayak. Aku dan Kevin memilih kayak yang bisa untuk 3 orang, tapi bertiganya hrs dgn guide spy aman..haha.., papanya ambil aja kayak yg lain. Soalnya suamiku suka iseng, ntar kalo kebalik gimana coba?
Sebenarnya ada pilihan tempat lain untuk berkayak ria, salah satunya adalah Pha Nga Bay/James Bond Island, tapi disana lautnya kurang bagus, cenderung coklat warnanya, dekat dg hutan mangrove, tapi kalau suka berkayak masuk2 ke dalam gua kapur ya disana tempat yg tepat. Yang lainnya adalah di Railay Beach, kalo disini ya Cuma berkayak di pinggir pantai aja, nothing special.
So, we paddle mengelilingi pulau Hong. Di pulau ini, kita nggak bisa mencapai sisi sebelahnya dg jalan darat karena ditengah pulau ini terbentang karang yang tinggi sekali. Kita juga ditunjukkan batas2 kerusakan saat tsunami 2004 terjadi. Banyak binatang darat musnah, sehingga saat ini langka hewan darat. Di ujung sebelah, kita sampai di sebuah laguna, mereka menyebutnya Hong’s Lagoon, uniknya di laguna ini hanya ada ikan kecil dan bintang laut, tidak ada hewan lain yang hidup disini, sebabnya adalah jika pasang surut laguna ini nggak ada airnya, hanya pasir aja…hebat ya alam ini. Ketinggian air bervariasi antara sepaha, dada, sampai sekepala orang dewasa kalau sedang high tide. Mengayuh kayak di laut memang menyenangkan. Kalau air masuk ke kayak, otomatis akan langsung keluar melalui rongga dibawah kayak..aku baru tahu kalo ada rongga itu, tapi hebatnya air dari bawah nggak bisa balik masuk ke kayak. Setelah puas mengayuh, dan karena sudah agak sore, ombak juga sudah mulai besar, kita balik ke sisi awal tempat long tail tertambat. Kita bisa main di pulau sampai pukul 15.30. Then we go back to Ao Nang.
Berakhirlah tour hari pertama. Sampai hotel jam 17, mandi dan istirahat sebentar. Kita lalu jalan kaki ke tengah kota Krabi, pas lewat sebuah gerobak yang jual mie, kita putuskan untuk makan malam disitu saja karena harum sekali baunya, bikin cacing2 di perut berontak..hehe
Parahnya, koq bisa2nya aku inget bhw nama mie di Thailand itu Pho! Padahal ternyata Pho itu mie Vietnam ya..gobloq bgt, ngotot pula.. pantesan yang jual bingung, plus dia nggak ngerti Inggris lagi, nah lho! Akhirnya keluarlah jurus tarzan, tunjuk sana sini, syukurlah yang terhidang memang yang kita maksud…hihi… dan ternyata baksonya enak sekali, rasanya spt baso AFung di Jkt. Langsung deh aku nambah…2 porsi lagi pak. Dg minum Coca Cola,semua habis 150 Baht plus gw kasih tip krn baksonya itu..TOP banget.Bapak itu sampe terbungkuk-bungkuk karena senang , “Khob Khun Kha..”
Selasa, 30 Juni 2009
Ritual pagi yang sama, Teng jam 8 juga sudah dijemput oleh group tour, tapi yang ini beda dari kemarin, kelihatan lebih canggih..hehe.. mungkin karena ini perusahaan besar ya, sedang yang kemarin tour milik keluarga.
Perjalanan ke dermaga di Ao Nang miriplah spt kemarin, terguncang2 lagi. Rupanya peserta tour hari ini banyak banget, ada lebih dari 60 orang. Spontan aku langsung tanya guidenya, emang muat? Ooh tenang, kata si guide, kita punya speedboat super gede, muat 45 orang, sisanya akan naik boat yg lebih kecil. Wah..saya ngga tunggu lama-lama, langsung nguntit si guide terus supaya kebagian di speedboat gede..hehe..kapan lagi J
Bruuuum…perjalanan dimulai. Kali ini kapal berlayar kearah kiri, stop sebentar di Railay Beach untuk jemput 2 turis lagi, 2 anak muda asal Jerman yang gokil abis. Ternyata mereka abis dari Bali, dan dg bangganya memamerkan tshirt Bintang Bali n sendal jepit Ando,duileeh.. itu mah sama aja dg yang gw pake ini..
Boat langsung cabut, melewati gugusan Four Island dengan cepat, kira-kira 45 menit kemudian kapal tiba-tiba berhenti di tengah laut..wah, mogok nih gw piker, koq dibagiin mask n jaket pelampung..wah jangan2 disuruh berenang ke pulau terdekat nih.. Lalu si guide bikin pengumuman “ Attention everybody, now we’re in the middle of Andaman sea, n this place is called Hin Klrang. We have about 45 minutes to swim n snorkeling. Anyone feel sick, heart trouble n babies should remain on the boat, anybody lost their mask should pay 1000 Baht to me directly” hiyaaaa... lompat deh rame-rame ke laut biru….baru kali ini nih snork di tengah laut. Biasanya kan deket2 pulau, n warna lautnya paling2 hejo. Banyak ikan kecil juga kerubutin kita, dan ada beberapa ikan agak besar berenang di dasar diantara karang2. Saking semangatnya mo liat-liat lebih ke bawah, kadang sampe lupa bahwa ini mask snorkeling, bukan diving.., jadi pas nyelam ke bawah gluk..gluk..puah terteguklah air asinnya, karena lupa lepas selang udaranya… bodohnya,.hahaha
Lalu kita jalan lagi ke Pileh Bay. Sayangnya, krn pakai kapal yg gede kita nggak bisa terus masuk sampai ke pantainya karena ternyata dasar teluknya dangkal dan berkarang besar2 (lagi low tides), setelah dicoba dan terasa bhw dasar kapal kita menabrak beberapa karang, sang nakhoda menyerah, jadi hanya ambil foto dari luar teluk, lalu cabut lagi. Padahal tempatnya bagus banget.
Lalu kita pergi ke Lohsamah Bay. Disini kita bisa snorkeling lagi, tapi harus hati2 karena banyak kepiting disini. Aku baru tahu bhw kepiting bisa berenang lho..kirain cuma jalan di pasir doang. Disini ada spot untuk lompat dari pinggir tebing ke laut di bawah. Salah satu dari pemuda Jerman gokil itu rupanya keranjingan terjun ke air, kata teman yg satunya. Dia langsung mengiba2 ke guidenya’ “can I go there, pleaseeee?” guidenya dg sabar n tegas bilang,”I’m sorry, but NOOO, because it’s dangerous and our insurance will not cover that!!” Kita memang diasuransikan dalam tiap tour yang kita ikuti. Jadi dia harus puas dg melompat2 dari kapal ke air aja.. tapi itupun nggak lama, karena segera guidenya sadar bahwa di bawah kapal banyak karangnya, jadi berakhirlah kesenangannya..kasian juga.
Perhentian berikutnya adalah Maya Bay. Ini tempat yang bikin aku sampai kemimpi2.. setelah lihat filmnya Leonardo DiCaprio, ‘The Beach’, tahun berapa ya, tahun 2000 kalo ngga salah, pokoke jadoel banget dah, and then make a wish upon a star: please..please..please.. J
Memasuki Maya Bay, langsung terlihat teluk dengan airnya yang hijau turquoise, seperti 10 kolam renang ukuran olimpik disatukan…wuiiih….sayangnya guide mengingatkan bhw kita tidak bisa lama disini, karena nanti dihadang tides, takutnya ngga bisa keluar dr teluknya kalo kesorean (kynya sih alasan dia aja spy bisa cepetan pulang..hiks!). Terus semua ambil spot di pantai dg tag handuk masing2. Bule-bule langsung ambil tempat yang paling panas, orang asia langsung cari tempat yang terlindung batu karang hahaha.. Sebelnya, disini David bermasalah dengan sunblok. Bayangin, hampir sepanjang waktu di Maya Bay dihabiskan suamiku untuk membersihkan matanya yang kemasukan lotion! Takut gosong sih boleh aja, tapi dia kebangetan .. masa lotion hampir 1 sendok cuma buat muka!! Perih banget memang, ditambah nggak ada air tawar, mosok hrs dibasuh air laut? Itu mah malah jadi buta jangan2, akhirnya cuman di lap-lap dengan ujung handuk.. kasian juga. Biar sebentar, tapi lumayan puas. Next time, gw bakalan sewa perahu aja sendiri ke sini, ngga ikut tour lagi, biar bisa dari pagi sampai sore disini.
Menjelang makan siang, speedboat mengarah ke Koh Phi Phi Don, yaitu pulau besar utama di gugus Koh Phi Phi (sedang Maya Bay terletak di Koh Phi Phi Lei, yang lebih kecil ukurannya dan tidak ditinggali manusia). Sebenarnya di Phi Phi Don terdapat hotel-hotel dan hiburan malam buat yang senang hidup terisolasi ..hehe.. karena transportasi dari pulau ke mainland cuma ada saat matahari bersinar..Lagipula tarif hotel dan biaya akomodasi lainnya terbilang lumayan mahal di pulau ini jika kita bandingkan dengan yang sejenis di mainland.
Speedboat merapat di Tonsai Bay, lalu kami semua diarahkan ke salah satu resto yang kursinya banyaaaak sekali. Rupanya hampir setiap tour pasti booking tempat makan siang disini. Ok, makan nih, memang perut udah bunyi kriuk kriuk dari tadi karena sarapannya cuma sedikit akibat terburu2 udah mo dijemput tadi pagi, setelah nge-tag meja kursi (takut diserobot orang, soalnya penuuh bgt), ajaib! Ngga ada tuh yg serobotan mau ngambil makan, asli semua pada baris rapih antri kaya anak tk mo masuk kelas. Aku celingukan liat apa aja sih menunya..hmm lumayan ada nasi n nasi goreng (standar lah ya), ayam teriyaki, ikan asam manis, sayur stir fried (standar Thai ky nya hehe…brokoli, wortel, etc..etc), spaghetti, ikan goreng tepung panir, sup tom yam gong, buah, kue, softdrink.. hm,laper mata, cobain semua dikit2. Wah ternyata rasanya enak2 kecuali spaghettinya enakkan bikinan gw kemana2 (nyombong dong J) yg paling enak sup nya..sampe nambah 2x! Terus tiba-tiba kepalaku koq rasanya berputar ..lliiih.. ngga enak bgt rasanya, campuran rasa mo muntah, pusing, pengen rebahan..kayanya masuk angin, lalu karena kelaparan dan makannya terburu2 (takut keduluan org lain, haha) tuh angin terperangkap di usus gw.. mana ngga bawa minyak kayu putih, pasrah.. Akhirnya daku rebahan di dlm speedboat, sekitar 20 menit kemudian anginnya berhasil menemukan jalan keluar lewat.. *maaf disensor* ..lega deh!! Yuuk lanjut..
Abis makan kita diberi kesempatan lihat-lihat pulau Phi Phi Don sebentar, lalu langsung berangkat ke pulau terakhir di daftar tour hari itu, namanya Bamboo Island. Disini kita boleh snorkeling, main kayak, renang2 aja di pantai, atau leyeh2 di bawah rimbunnya pohon. Karena masih ada sedikit angin di perutku, kami memutuskan mau tidur2an dibwh pohon aja sementara anakku main di pantai. Kita ngider cari spot yg enak, aww..itu ada 1 bangku yg msh kosong..heran deh, koq tempat asik begini ngga diisi org ya, padahal yg lain udah penuh. Langsung kita tiduran di bangku panjang itu, pandangan ke arah atas..ok..wuih romantis banget, liat langit lewat sela2 daun pohon cemara yang bergerak perlahan ditiup angin, pandangan kearah kiri terbentang laut yang biru, ada anak gw lagi lari2 di pantai, sebentar nyebur ke air, sebentar duduk di pasir, lalu spontan aku menoleh ke kanan, kearah hutan rimbun disebelah dalam pulau dan….OMG, aku baru sadar kenapa nih bangku kosong dr tadi..ternyata ada sederet wc umum disitu yang tampangnya jooooorok minta ampun ( bukan bintang 5, tapi ‘o’nya 5 saking jijainya)..Pantesan…yeek! sumpah tadi ngga keliatan ketutup pu’un2. ya udah..pindah deh ke tepi pantai yang lumayan panas, bentar lagi juga mo cabut ini!
Akhirnya sekitar jam 16.00 pulang deh kita ke Ao nang, untuk selanjutnya transfer ke hotel pakai sejenis Hi-ace yg mewah..lumayan..
Setelah 2 hari penuh island hop-in, baru malam ini badan berasa capeee banget, karena ngga kuat lagi jalan kita putuskan pesen makan malam di hotel aja. Kevin makan nasi ayam kapri saus inggris, David pesan nasi vegetarian, aku kentang goreng aja. Rasanya ternyata enak, harganya juga ngga terlalu mahal, sekitar THB 210 untuk ber 3.
Rabu, 01 Juli 2009
Pagi-pagi bangun lalu sarapan, mandi, dan beres2 koper. Rencananya hari ini kita mau putar2 Krabi aja sampai makan siang, trus balik ke hotel untuk check out, lalu ke bandara nungguin pesawat jam 4 sore.
Setelah check out, kita nunggu jemputan ke bandara sambil internetan gratis di lobby. Guess what? Tiba-tiba ada sms masuk dari AirAsia yang memberitahu tentang delay pesawat ke Bangkok jadi jam 19.00.. Hrghhhhhh... tau gitu udah ambil tour ke Four Island!!! Hari ini jadi terbuang sia2, mau gimana lagi coba, waiting n waiting continued...
Akhirnya baru sekitar jam 21.00 kami bisa check-in di Sleep WithInn, di kawasan Khaosan Road (sdh direservasi dari Jkt) dg pertimbangan akan sering ditinggal jalan-jalan, jadi cari yang murah untuk tidur doang. Plus dekat dengan pier Chao Phraya Transportation, itu lho, angkutan air sungai Chao Phraya yang termasyur.
Hotelnya ternyata enak (walaupun tidak punya bellboy), suasana tenang, kamarnya punya shower room yang dipisahkan oleh kaca besar (keren lho!), tempat tidurnya memang agak kecil, cuma ukuran queen, ada kulkas dan tv, dan mereka punya kolam renang di lantai atapnya!! Yihaa! Kita bayar THB 2600 untuk 2 malam. Kalau mau cari makan malam tinggal turun ke bawah, banyak yang jualan dibawah dan banyak hiburan, Khaosan Road tinggal belok ke jalan sebelah.
Sekarang tidur dulu ya, sudah malam banget, besok mau beraktifitas dari pagi sampai malam. Kumpulkan energi!
Kamis, 02 Juli 2009
Tujuan hari ini adalah ke Wat Arun dan Grand Palace, lalu ke downtown Bangkok dan diakhiri dengan belanja di Suan Lum Night Bazaar. (Sebenarnya ingin mengunjungi Chatuchak Weekend Market, tapi sayang ngga cocok jadwal harinya).
Keluar dari hotel langsung belok kiri, lalu kita tinggal jalan kaki menyeberangi Chakraphong Rd, masuk ke jalan Soi Ram Buttri ikuti terus sampai jalannya berakhir dengan belokkan ke kiri, ikuti aja terus sampai menemukan semacam gang kecil disebelah kanan. Keluar dari gang tersebut kita sudah berada di jalan besar yang namanya Phra Arthit Rd (yang artinya jalan 13) lalu belok ke kanan setelah 7-eleven dan jalan sebentar disamping toko2 bakery, dan resto kecil, nanti diseberang jalan kita akan lihat petunjuk jalan kearah Tha Phra Arthit/Pier 13 tsb. Masuk saja ke gang tersebut, diujung kita akan lihat gerbang pemberhentian perahunya.Kalau tersesat, tanya saja ke orang, “ Sawadde Kha, meanam unai?” (sawadika, may nam u nigh?) yang artinya; “permisi, dimana sungainya?”
Lalu, untuk gampangnya, tunggu saja perahu yang berlayar dari arah kanan ke kiri, dan bertuliskan Nonthamburi di lambungnya. Cari yang berwarna oranye (datang sekitar 20 menit sekali) karena perahu tersebut berhenti di tiap pier.
Langsung naik saja, tapi hati-hati mencari tempat duduk, karena area belakang biasanya reserved buat para pendeta. Kalau sudah berada diatas perahu nanti akan ada kondektur yang bawa kaleng (berisi uang logam) yang dikocok2, berisik banget pokoke.., bilang saja sama kondekturnya, “Tha Tien” (artinya pier 8).Ongkosnya kira2 13 Baht. Perjalanan ke Pier 8 sekitar 20 menit.
Turun di Tha Tien, kami lalu beli tiket naik perahu yang lebih kecil untuk menyeberangi sungai, ongkosnya 3,5 baht. Wat Arun sudah terlihat di seberang sungai. Setelah tiba di seberang, ikuti saja petunjuk untuk berjalan ke arah Wat Arun, beli tiket masuk di loket seharga 50 Baht. Jam bukanya dari 08.00am sampai 05.00pm diselingi waktu istirahat dari jam 12.00pm selama 1 jam. Setelah selesai berkeliling Wat Arun, kami naik perahu penyeberangan yang tadi untuk kembali ke Tha Tien.
Dari Tha Tien, kami berjalan keluar dari dermaga, lurus saja (sekitar 3 menit) menuju jalan besar, di seberang langsung terlihat sebelah kiri adalah tembok yang mengelilingi Grand Palace, sementara sebelah kanan adalah Wat Pho. Kami pilih Wat Pho dulu, jalan masuknya di gerbang yang menghadap ke Chetuphon Rd. Tiket masuknya 50 Baht.Jam buka Wat Pho sama dengan Wat Arun. Sebaiknya bawa tas plastik untuk menyimpan sepatu, karena ada tempat tertentu di Wat Pho yang mengharuskan kita untuk melepas alas kaki (Amazing Reclining Buddha J). Oh ya, di dalam Wat Pho ada tempat kursus pijat refleksi, dimana kita bisa menjadi pasien percobaan yang gratis tentunya, ok.
Setelah puas melihat-lihat Wat Pho, kami keluar lewat gerbang masuk tadi untuk selanjutnya mau menyeberang ke Grand Palace. Di depan gerbang ada gerobak penjual buah yang kelihatannya segar sekali, aku beli beberapa plastik untuk dimakan sambil jalan.
Menyeberanglah kami ke arah tembok Grand Palace, di sudut jalan ada seorang polisi wisata sedang berjaga. Dia menyapa kami dan bertanya apakah kami mau ke Grand Palace, Yuuup, jawabku. Lalu dia menjelaskan something panjang lebar yang intinya skrg jam 12, istana tutup untuk makan siang, OMG, gw lupa! Yaah, gimana dong? Bapak polisi yang baik menyarankan kami ke beberapa tempat yang dekat-dekat situ, melingkar2i beberapa point di our map, dan tidak lupa memanggil dan menawarkan ongkos tuktuk. Wuiiih, dg harga yang ajaib (20 baht) kami dibawa putar2 ke tempat-tempat yang menurutku sih lumayan jauh. Padahal kalau nawar sendiri pasti nggak akan kurang dari 80 Baht!
Dengan bajaj..eh tuktuk.. kami pergi ke beberapa temple yang bagus ditengah kota, salah satunya adalah Wat Thapsirin di Luang Rd, lalu melihat Democracy Monumen dan tidak lupa singgah di Giant Swing yang katanya sudah berusia lebih dari 400 tahun.
Terakhir kami diantar ke factory outlet yang membuat batu-batu permata Thailand. Sebenarnya ada banyak tempat di Bangkok, namun kami memutuskan untuk pergi ke tempat yang direkomendasikan polisi tadi. Nama tempatnya Chin Jewelry, terletak di Rama 5 Rd.Sampai disana kami disuguhi snack dan minuman yang ok (haha..maksudnya spy kita ngga enak hati dan terus membeli jualan mereka gitu J.
Setelah itu salah seorang sales, namanya Palm, masih muda dan ramah, mengantar kami melihat-lihat, mulai dari proses pengasahan batuan, sampai perangkaian menjadi perhiasan, lalu melihat perhiasan yang telah jadi dan siap dijual. Tidak lama sang supervisor ikut bergabung, namanya Fatima, dia lumayan lancar berbahasa Indonesia karena ternyata Indonesian banyak yg belanja disini rupanya.
Setelah selesai semuanya, kami diantar naik mobil ke MBK (haha lagi..kalau kita beli barang, mereka service dg antar kita kembali ke hotel atau kemanapun kita mo pergi!). Koq ke MBK? Bukannya tadi mo ke Grand Palace? Karena hari sudah lumayan sore, dan mengingat istana akan tutup jam 5 sore, kami pikir lebih baik kami berkunjung besok saja, supaya lebih puas.
Sampai di MBK langsung deh hunting cari tempat makan. Seingat David ada Food zone dilantai atas, ok kita kesana. Putar-putar koq ngga nemu2..oh itu dia rupanya sudah ganti nama menjadi The Fifth food avenue,wow koq jadi canggih gini? Ya udah, masuklah kita ke area The Fifth. Mereka pakai sistem isi kartu, nanti sisanya tinggal di redeem pas pulang. Sampai di dalam, wah, makanannya mahal2 banget, kaya di hotel aja harganya..haduh, diluar budget nih..tapi mo gimana lagi, udah lapar dan cape, jadi here we are, makan deeh.Selesai makan, waktu selesai redeem, aku lihat kembaliannya 354.25 Baht, HIIKS! (aku simpan uang 1000 Baht tadi!), kalo disini ada Hanamasa, mending gw kesitu deh soalnya rasa makanannya biasa aja walaupun bentuk penyajiannya indaah bener!.Tau ngga yang paling bikin nyesak hati ini, setelah keluar d Fifth kita naik 1 lantai untuk jalan2, dan disana dengan manisnya bertengger tulisan “FOOD Centre”.huhuhu..nangis dah.Suamiku bilang, sabar..sabar..besok ya kita makan disana J. (buat info: di sini harga makanan lengkap cuma sekitar 50 Baht, enak2 lagi..)
Setelah putar2 MBK, terus jalan kaki menyeberang ke 3 Siam (Square, Center an Paragon, ke tempat Underground Siam Ocean World yang asik) sampai petang, kira-kira jam 7 sampailah kita ke Suan Lum. Oh ya, dari Siam Paragon ke Suan Lum cukup naik BTS Silom Line sampai Sala Daeng, lalu ganti ke BTS Sukhumvit Line dari Silom, turun di Lumphini. Dari situ Suan Lum udah kelihatan, tinggal lompatin got aja..hehe. Oh ya, pasar ini resminya buka mulai jam 8 malam sampai ngga tau deh jam brp.
Di dalamnya jualan pernak-pernik biasalah yang suka bikin cewe kalap padahal ga gitu penting..hihi tapi tetap aja gw beli.
Untuk sesaat (2 jam!) suami dan anak jadi terlupakan, sampai anak gw muncul sambil pake wig (rambut palsu) panjang warna merah maroon yg dia embat dari toko sebelah dan bilang, “ma, aku cantik ngga? Pulang yuuk”.
Pulangnya pakai taksi supaya cepat sampai hotel. Dari Suan Lum ke Khaosan Rd sekitar 250 Baht.
Jumat, 03 Juli 2009
Pagi2 kevin sempat berenang dulu di kolam atas, aku beberes koper karena kita mau check out aja sekalian, tapi koper dititipkan ke resepsionis, jadi nanti sepulang dari Grand Palace bisa langsung ambil koper dan langsung ke bandara.
Jam 8 pagi kami jalan dari hotel, lewat rute kemarin sampai ke Pier 13, naik perahu dan turun di Pier 9. Pintu keluarnya tepat di sudut depan Grand Palace, yang banyak burung dara pada ngumpul di jalanan tuh.
Masuk Grand Palace tiketnya lumayan mahal, 300 Baht seorang, pemeriksaan di pintu masuk juga rada ketat. Yang pakai sandal dan baju tanpa lengan atau celana pendek terpaksa musti nyewa bekas orang disana..hiii!
Begitu masuk, wah, memang indah istananya, ngga nyesel bayar mahal nih.Belum ke Bangkok kalau belum ke Grand Palace J. Sayang udaranya lagi panas-panasnya, jadi seperti mandi keringat. Sempat lihat Temple of The Emerald Buddha, keren! Saking keenakan lihat2 tau-tau udah mau jam 12, waktunya mereka istirahat, kita naik tuktuk ke MBK.
Sempat foto2in keadaan kota Bangkok versi tuktuk nih.. Sampai MBK langsung makan siang di food centre, balas dendam. Dengan harga ngga sampai 200 Baht kita bertiga makan puass sampe kenyang JJJ. Setelah itu putar2 lagi MBK cari oleh-oleh.
Dari MBK kami naik taksi ke hotel untuk ambil koper, taksinya disuruh nunggu aja, lalu langsung cabut ke bandara. Sempat kena macet panjang di fly over, aku deg2an takut telat, tapi syukurlah ngga lama jalanan sudah lancar, dan ngebutlah sang sopir (orang Thai kalo nyetir kencengnya gilaa!!! tapi tertib, ngga slonong boy ke kiri/kanan, pasti lihat spion dulu dan tidak lupa kasi lampu sen, harus dicontoh nih!!)
Sampai Bandara rupanya masih jam 17.00, setelah check-in kita keluar lagi cari snack dan majalah, baru sekitar jam 18.00 masuk ke area dalam Suvarnabhumi, kan di dalam masih banyak yang bisa dilihat2 ($$$ J).
Jam 20.15 dengan pesawat AirAsia QZ 7717 terbanglah kami pulang ke Jakarta. Tiba dengan selamat di Jakarta jam 23.15. Puas dan Bahagia J
No comments:
Post a Comment