our summer magazine 2013 by Slidely - Slideshow maker

Saturday, March 26, 2011

Cibodas...Refreshing Garden and Waterfall


Jalan-jalan lagi yaaa...!!!! Sepertinya baru kemarin kita pergi ke Maribaya, eh hari ini ngotot pada mau pergi ke Kebun Raya Cibodas. Sok atuh, mumpung cuaca lumayan adem, 26 Maret 2011, berangkatlah kami bertiga, tanpa bawa baju ganti (lha wong mau pulang hari koq), tanpa bawa bekal, namun tentu saja pasti bawa duit dong :)

Aku sih baru sekali menginjakkan kaki ke Kebun Raya Cibodas, jaman duluuuu banget, tahun 1997, waktu ikut training kantor di Lembah Hijau selama 2 minggu, dibawalah kita jalan-jalan ke tempat ini. Jadi kalau ditanya jalan kesana, wah, ngga begitu jelas. Cuma ingat bahwa dari Lembah Hijau kita dibawa turun ke arah Pasar Cipanas, hehehe.... begitu aja.

Tapi karena suamiku sudah dibekali informasi oleh salah satu staf-nya, ya baiklah, mari kita berangkat. Sebagai info, Kebun Raya Cibodas terletak di desa Sindanglaya-Cianjur, sekitar 100 km dari Jakarta atau 80 km dari kota Bandung.


kiri : setelah bayar tol di Ciawi, gunung Pangrango terlihat dengan jelas di depan mata


kanan : pengen sekali punya bale bengong a'la Bali di halaman rumah..


Karena berangkat lumayan pagi dari rumah, sekitar jam 7 pagi kami sudah mulai menanjak ke Mega Mendung. Jam segini aja nih, antrian sudah mulai mengular. Pantesan kalau kita sampai di Ciawi jam 10an macetnya sudah haduhduh minta ampun

Selepas Mega Mendung jalanan kosong melompong, asyik banget, kaya' jaman sd dulu kalau main ke Puncak ya begini ini suasananya.


Saat lewat KFC di daerah Tugu, kami sempat mampir sebentar buat beli bekal.

Jalanan berkelok-kelok terus kami daki sampai tiba di perkebunan teh Gunung Mas. Ternyata kalau pagi itu ibu-ibu pemetik daun teh jumlahnya banyak sekali yang turun ke kebun teh tersebut. Pemandangan kebun teh jadi tambah cantik deh.


Setelah melewati Puncak Pas dan restoran Rindu Alam di atas sana, ikuti saja jalannya turun ke arah Pasar Cipanas. Tapi sebelum sampai Pasar tersebut nanti ada belokan ke Kanan, yang menuju ke Gunung Pangrango. Tulisan Kebun Raya Cibodasnya kecil , jadi hati-hati kalau dari arah Jakarta. Sementara kalau anda dari arah Bandung maka anda harus melewati Pasar Cipanas terlebih dahulu. Lalu setelah melewati RS Cimacan di sebelah kiri, beberapa meter didepan langsung belok ke kiri. Dari arah Cipanas sini tulisan Kebun Raya Cibodas terpampang cukup jelas.

Setelah masuk ke jalan kecil yang juga menuju ke Gunung Pangrango ini banyak terlihat penjual tanaman hias aneka warna. Ikuti terus jalan kecil yang lumayan berkelok ini sampai tiba ti pertigaan kecil di ujung atas sana. yang lurus ke atas dipenuhi pedagang di kiri kanan jalannya, yang paling kanan ada tempat parkir besar untuk bus, sementara yang belok kiri agak menanjak ke atas adalah jalan masuk ke Kebun Raya Cibodas.

Berbeda dengan dulu, dimana mobil dan kendaraan roda empat lainnya hanya boleh sampai di tempat parkir dan kita berjalan kaki sampai di area Kebun Raya nya. Saat ini Kebun Raya Cibodas berada dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sementara letaknya yang berada di Kabupaten Cianjur mengakibatkan terjadinya 2 macam pembayaran tanda masuk.

Tanda masuk pertama dipungut oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk Retribusi Kawasan Wisata Cibodas sebesar Rp 5.000 umtuk kendaraan dan Rp 3.000 per orang nya serta Rp 2.500 untuk parkir (hah???).

Tanda masuk kedua dipungut oleh LIPI di pintu masuk Kebun Raya Cibodas yang sekarang sudah kereeeen! Besarnya Rp 15.500 untuk kendaraan dan Rp 6.000 per orang. Jadi total yang kami bayar untuk masuk ke Kebun Raya Cibodas adalah Rp 50.000. Jangan lupa minta peta Kebun Raya di loket ini.

kiri : Pintu masuk Kebun Raya Cibodas


kanan : jalan kecil ke curug Cibogo

Setelah masuk ke dalam Kebun Raya, kami segera menuju ke curug Cibogo.

Tidak terlalu banyak pengunjung
Kebun Raya pada hari ini. Setelah memarkir mobil di dekat curug Cibogo kami memutuskan untuk makan bekal terlebih dahulu.

Sedang asyik makan gerimis datang. Ya sudah, makan diselesaikan secara kilat, lalu


kami langsung membawa payung dan berjalan kaki menuju curug Cibogo yang ternyata tidak begitu tinggi. (foto kanan)

kiri : berlarian kembali ke mobil karena hujan makin deras, hehe...



Setelah kembali ke mobil kami meneruskan perjalanan di tengah hujan deras menuju ke Guest House.
Tiba disana kami memarkir mobil

dan menunggu hujan reda. Untung saja hujan hanya lebat sebentar.


Selanjutnya berhenti diselingi gerimis sedikit. Mulailah perjalanan kaki dimulai.
Mula-mula kami menyusuri Jalan Araucaria yang indah sekali.
Di sebelah kiri terhampar kebun taman yang luas dengan kolam besar diujung bawahnya.

Jika kita perhatikan dengan seksama, di sebelah kanan terdapat papan petunjuk kecil ke arah mushola dan toilet serta air terjun Ciismun. Anda bisa memilih lewat kanan sini atau mengikuti rute kami yang terus saja ke arah bawah.

Jika belok ke kanan jalannya menurun dengan curam namun memang rutenya lebih pendek, cocok bagi yang masih muda dan kuat. Namun jika membawa anak-anak dan orangtua disarankan mengikuti rute kami melalui jalur track Ciismun. Rutenya memang panjang namun lumayan landai.

atas: jalan pulang melalui rute pendek yang curam

atas kanan: ujung bawah jalan Araucaria

Setelah melalui kolam besar ikuti saja jalan tersebut turun ke arah bawah, ke arah pintu gerbang Cipanas. Setelah pintu gerbang terlihat, ambil jalan setapak kecil di samping kanannya, yang menyusuri anak sungai kecil yang mengalir deras.

Perjalanan dari sini sampai tiba di air terjun Ciismun akan memakan waktu sekitar 20 menit lagi jika berjalan cepat. Tinggal ikuti terus jalan setapak yang diplester berbatu kecil ini. Abaikan saja anak-anak kecil ataupun ibu-ibu yang menawarkan bantuan petunjuk jalan ke air terjun.


atas : rumah kaca dekat Guest House
atas kanan: air terjun Ciismun

Menjelang tiba di air terjun Ciismun terdapat beberapa warung penjual bakso yang menurut orang-orang lumayan sedap, namun kami memilih untuk tidak singgah disana karena hujan yang kian deras kembali.

Setiba di air terjun, kami sempat berfoto sebentar. Sayangnya kami tidak membawa baju ganti sehingga tidak bisa turun ke air utuk merasakan dinginnya air disini, hehe.

Pulangnya kami mengambil rute curam agar cepat sampai di Guest House kembali.
Jalannya memang aduhai curamnya ditambah licin karena hujan yang turun dari pagi.
hmm, kurasa memang keputusan yang tepat lewat sini ketika pulang. Karena pasti lebih licin jika kita mengarah turun, daripada saat menanjak seperti saat ini.


atas : Guest House Medinila yang dapat kita sewa untuk bermalam di dalam Kebun Raya Cibodas seharga Rp 2.250.000 untuk 9 kamar

atas kanan : sempat cuci kaki di jalan setapak yang kebanjiran air namun hati-hati karena arusnya lumayan deras

kanan : Guest House Sakura Rp 1.500.000 (5 kamar tidur)

Setelah sempat menengok rumah kaca di dekat Guest House yang berisi aneka kaktus, Anggrek dan Sukulen, kami segera menuju ke mobil untuk pulang.

kiri : di RM Ponyo 4
Bukan main hari ini hujan turun terus dari pagi sampai sesore ini. Setelah berjalan kaki lumayan jauh, perut rupanya sudah minta diisi kembali. Jadilah kami singgah di RM Ponyo 4.

Sudah lama sekali aku tidak makan diisini. Kalau tidak salah terakhir sekitar tahun 1988. Jika dahulu mereka menyajikan lauk-pauk seperti di rumah makan padang, sekarang penyajiannya sudah seperti restoran biasa dimana kita harus memesan lebih dahulu. Entah karena memang lapar, namun rasa masakannya benar-benar lezat, terutama ayam goreng dan tumis kangkung serta toge jambalnya. Dan seperti lazimnya rumah makan sunda lainnya, teh hangat disediakan gratis, cocok sekali dengan hujan yang tidak berhenti turun ini. :)

bawah : my kiddo di depan kolam besar di tepi Jalan Araucaria

1 comment:

  1. Bagus yah, adem! It's like arboretum and botanical garden here. Can't wait to go again, especially spring time lots of pretty flowers!:))

    ReplyDelete