Inilah pertunjukan tari kedua kami setelah Tari Kecak. Kali ini venue-nya dekat aja. Masih di Jl Bypass Ngurah Rai, kalau dari arah Jimbaran setelah patung Dewa Ruci ambil arah yang ke Sanur. Setelah itu ambil jalur kiri, sekitar 100 m dari patung tersebut terdapat Pura di sebelah kiri, masuklah melalui jalan kecil disamping pura tersebut. tempat parkir mobilnya cukup luas di dalam.
kiri: bundaran Patung Dewa Ruci di depan Mal bali Galeria di Jl Bypass Ngurah Rai, foto ini diambil dari arah Jimbaran/Nusa dua
kanan: Kevin di stage Tari Barong
bawah: masih sepi saat kami datang
Pertunjukan akan dimulai tepat jam 9 pagi, namun sampai jam 9 kurang 15 menit koq baru ada dua mobil termasuk mobil kami ya? jangan-jangan bukan disini tempatnya.
Namun setelah bertanya pada seorang bapak yang ada disana, dia bilang benar disini tempatnya dan sebentar lagi juga ramai.
Tidak sampai 5 menit kemudian seorang perempuan datang ke pos masuk dan mulai menjual tiket. Kamipun menukar voucher kami dengan tiket masuk.
kiri: gending gamelan mengiringi Tari Barong
Asyiknya kalau datang duluan, seperti saat di Uluwatu, disini-pun kami dapat leluasa memilih tempat duduk.
Benar saja, ngga berapa lama kemudian segera saja tempat ini penuh oleh penonton. Dan setelah acara nge-Banten (sesajen) sebentar (foto kanan atas) kemudian dimulailah pertunjukan Tari Barong ini.
Sebenarnya nama tarian ini lengkapnya adalah Tari Barong dan Keris, namun kita lebih mengenal nama singkatnya saja.
Tari Barong menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan.
Kebaikan diwakili oleh sang binatang purbakala bernama Barong, sementara kejahatan diwakili oleh Rangda.
kiri: aneka gaya penonton
Ceritanya berkisah tentang Dewi Kunti yang telah berjanji pada Rangda untuk menyerahkan anaknya yang bernama Sadewa sebagai korban. Dengan dirasuki roh jahat, dewi Kunti menjadi tega untuk mengorbankan anaknya tersebut meskipun sebenarnya ia tidak tega.
Ketika Sadewa telah diikat dimuka istana Rangda, turunlah Dewa Siwa memberikan keabadian kepada Sadewa, sehingga akhirnya setelah perkelahian dengan Rangda, Sadewa menang, sementara Rangda mendapat
sorga setelah dibunuh Sadewa karena telah memohon pengampunan terlebih dahulu.
Salah satu pengikut Rangda ingin diselamatkan juga namun ditolak oleh Sadewa. Akhirnya pengikut Rangda mengubah diri menjadi Rangda sementara Sadewa berubah bentuk menjadi Barong.
Karena sama saktinya akhirnya pertempuran antara kedua makhluk ini tidak ada yang menang dan kalah serta berlangsung abadi.
Terakhir munculah pengikut-pengikut Barong masing-masing dengan kerisnya bermaksud ingin menolong Barong membunuh Rangda, namun mereka semua tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Rangda.
No comments:
Post a Comment